Langsung ke konten utama

CONTOH PENGALAMAN HIDUP

Di dalam pengalaman hidup banyak hal yang  terjadi dan menyertai kehidupan seperti halnya ujian yang datang terus menerus. berikut contoh artikel singkat tenteng pengalaman hidup:


Saya Rifki ahmad fauji anak pertama dari 12 bersaudara , saya lahir di garut tepatnya di kp impress desa sinarjaya kecamatan bungbukang kabupaten garut, pada 04 agustus 1997.dalam pengalaman  hidup saya ssaya sering menjumpai berbagai kesulitan, khususnya di bidang ekonomi, karna saya terlahir di daerah yang bisa dikatakan terisolir. Bahkan karna lemahnya ekonomi saya mempunyai pengalaman pahit dalam pendidikan.
Pada usia SMP saya pernah mencoba untuk menjajal ilmu agama di pesantren. D i awal masuk SMP saya berhasil masuk sebuah  pesantren yang letaknya tidak terlalu jauh dari kampung halaman saya , tapi setelah berjalan beberapa bulan saya terpakasa harus meninggalkanpesantren itu dan menghapuskan  keinginan untuk nyantri karna minimnya biaya untuk melanjutkan   pendidikan di pesasntren, karna itu terpaksa saya harus pulang dan mengubur angan-angan untuk bisa belajar agama.  Akhirnya saya kembali pulang dan hanya bisa bersekolah di sekoah deket rumah saja, 3 tahun masa SMP dan di kurangi beberapa bulannyantri, saya rasa belum cukup untuk masa depan saya. Setelah itu saya kembali ingat angan-angan yang telah terkkubur selama tiga tahun lamanya. Alhamdulillah atas doa , dukungan keluarga dan tekad yang kuat akhirnya saya bias nyantri kembali dan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
Setelah SMP saya melanjutkan pendidikan formal dan non formal di sebuah yayasan yang terletak di desa purbayani kecamatan caringin. Awalnya saya fikir akan berjalan baik-baik saja, tapi setelah beberapa b ulan say a sering pulang pedari pesantren , lagi-lago karna masalah biaya. Tapi Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan masa SMA tersebut alau banyak kendala yang menghalangii.

Selepa s SMA kebingunganpun muncul, lagi-lagi masalah ekonomi  yang terkadang membuat saya putus asa akan beban yang saya rasakan. Tapi dengan modal harapan dan keinginan akhirnya saya bias tetep nyantri di pesantren yang berbeda itupun hanya satu tahun, dan masih masalah ekonomi  yang menghambat keinginan saya dan orang tua saya.

Komentar